Doa bersama Polres Tulungagung, dan Aremania untuk korban tragedi Kanjuruhan Malang - liputan33com
News Update
Loading...

Selasa, 04 Oktober 2022

Doa bersama Polres Tulungagung, dan Aremania untuk korban tragedi Kanjuruhan Malang

 


TULUNGAGUNG - Polres Tulungagung Jawa Timur bersama sejumlah Aremania Tulungagung, menggelar doa bersama pembacaan tahlil untuk para korban tragedi Kanjuruhan, Malang, Senin (03/10/2022).



Doa bersama dalam bentuk pembacaan tahlil berlangsung di masjid Al hafizd Polres, yang dihadiri Kapolres Tulungagung Akbp Eko Hartanto Sik Mh, bersama Jajaran Pejabat Utama tampak khusyuk mengikuti rangkaian doa bersama tersebut yang dikemas dalam o mbacaan dzikir dan tahlil. Begitu juga dengan para suporter.


Pantauan di lokasi, doa bersama diawali dengan pembacaan Surat Yasin yang dilanjutkan dengan tahlil bersama lalu pembacaan doa yang dipandu oleh KH Hakim Mustofa Ketua MWC Nahdotul ulama Tulungagung 


"Doa bersama ini sebagai bentuk keprihatinan dan duka cita kami yang sedalam-dalamnya kepada para korban tragedi Kanjuruhan di Kabupaten Malang termasuk ada salah satu anggota kita yaitu Aipda Anumerta Andik Purwanto yang gugur dalam menjalankan tugas, " ujar Kapolres Tulungagung Akbp Eko Hartanto.


Kapolres Eko berharap, para korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan.


Dia juga berharap, ke depan kejadian serupa tidak terulang kembali.


 "Harapan kami kepada para suporter agar lebih tertib dalam berkegiatan, dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, " tambahnya.


Tragedi Kanjuruan terjadi usai pertandingan antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3 dalam lanjutan Liga 1, Sabtu, 1 Oktober 2022, malam.


Insiden mematikan dalam dunia sepak bola itu berawal saat sejumlah penonton turun ke lapangan, dan mempersalahkan Polisi dengan gas air mata, yang disebut membuat sesak dan menimbulkan kepanikan serta keterpojokan massa dibeberapa titik, itu reaksi banyak pihak. FIFA melarang hal tersebut dalam point 19B peraturannya kata mereka, mengapa Polri melakukannya...? Ramai-ramai mempersalahkan Polisi, dan setelah data dipaparkan, barulah mereda dan mulai berpikir obyektif


Akibat kejadian tersebut, setidaknya 125 orang meninggal dunia. Dua di antaranya anggota Polri yaitu anggota polres Tulungagung dan anggota polres Trenggalek.


Kegiatan doa bersama ini akan berlangsung selama 7 (tujuh) hari kedepan yang akan diikuti oleh perwakilan Aremania Tulungagung dan Pju serta anggota polres Tulungagung. (Ans71 Restu)

Share with your friends

Give us your opinion
Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done